Minggu, 26 November 2017

Pertentangan

Adalah mata, yang mampu menangkap bayanganmu meskipun hanya sekelebat lalu.
Aku tak bisa menyalahkannya, karena dia terlalu berharga untuk sekedar melewatkanmu.
Hati yang ada dalam ruang tak kasat matapun seakan ikut bersorak-sorai menertawakan logika yang berusaha menyangkalnya.
Pertentangan itu seakan menertawai kala menyaksikan siapa yang akan menang.
Tapi, kali ini hati pemenangnya.
Dia punya saksi, yang seolah berkompromi untuk mencibir logika.
Dan terpaksa lagi-lagi logika harus pasrah dan mengalah.
Tapi dia tak menyerah, karena hanya pemikiran bodoh yang membuatnya menyerah begitu saja tanpa harus terus berusaha untuk menyadarkan hati.
Berkali-kali logika menasehati, agar hati tak berharap terlalu tinggi.
Dan berkali-kali pula, hati menyanggupi dan meyakinkan diri bahwa tak akan ada kenyataan yang melambung tinggi.
Ingin hanya akan menjadi angan yang sudah semestinya tak dibiarkan melambung terlalu tinggi.
Namun sekali lagi, hati tak mengizinkannya berhenti sampai detik ini.
Padahal, sekelebat bayangan itu mampu memporak-porandakan harapan.
Namun kenyataannya, hati masih saja selalu memberikan kesempatan.
Entah sampai kapan, berkali-kali jatuh dan tersakiti.
Hati selalu bisa memaafkan begitu saja.
Berusaha melupakan semua kekhilafan yang membuatnya terluka, bahkan hancur menjadi remah-remah kecil tak berguna.
Akankan terus saja seperti itu?
Membiarkannya menuruti ego dan rasa sementara jauh disana, sosok sekelebat bayangan tak pernah mendambanya.

Ruang Imaji,
26 November 2017

#30DWC
#30DWCJilid10
#day1
#squad3
#pertentangan
#cakechika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar