Rabu, 19 Juli 2017

Kunang-kunang, Burung Hantu dan Tikus

Part I


Di sebuah hutan, hiduplah berbagai hewan. Hewan-hewan itu bersahabat dan saling berbagi. Tidak ada permusuhan diantara mereka. Tolong-menolong sudah menjadi bagian dalam kehidupan mereka. Mereka saling mengasihi dalam suka maupun duka.
Seperti malam ini, disaat hewan lain sudah tertidur, seekor induk burung hantu bernama Galldora terlihat cemas. Beberapa kali dia terbang dari satu pohon ke pohon yang lain. Ternyata kecemasannya diperhatikan oleh Shea, seekor kunang-kunang.
“Kau sepertinya sedang cemas Ibu Galldora? Apa yang mengusik pikiranmu?” tanya Shea.
“Kau benar. Aku sedang menunggu Gelsi, anakku.” Balas Ibu Galldora. “Dia baru saja bisa terbang. Aku takut dia tersesat dan tidak bisa kembali.” Lanjut Ibu Galldora.
“Kau jangan cemas, Gelsi pasti akan kembali Ibu Galldora.” Balas Shea.
“Tapi bagaimana jika dia tersesat dan tidak kembali Shea?” tanya Ibu Galldora.
“Ibu Galldora, Gelsi bukanlah burung kecil lagi, jadi kemungkinan tersesat itu kecil. Lagipula apa kau tidak ingat kawan kita banyak sekali Ibu Galldora. Jadi tenanglah.” Balas Shea.
“Tapi Shea…”
“Kita tunggu sambil berdoa ya Ibu Galldora. Jika dalam beberapa waktu lagi Gelsi tidak kembali, kita cari bersama.” Ujar Shea. “Aku akan menemanimu disini Ibu Galldora.” Lanjut Shea. Ternyata ucapan Shea membuat Ibu Galldora sedikit lega.
Meskipun sudah sedikit terlihat tenang, raut wajah Ibu Galldora tidak bisa berbohong. Ada ketakutan dan kecemasan disana. Kecemasan yang wajar bagi seorang Ibu yang menunggu anaknya kembali.
Malam semakin larut. Kekhawatiran Ibu Galldora semakin menjadi. Ibu Galldora sudah tidak sabar untuk mencari anaknya.
“Shea…” panggilnya pada Shea. Shea seakan mengerti apa yang ingin disampaikan Ibu Galldora kepadanya.
“Ibu Galldora tunggu disini sebentar ya, jangan kemana-mana dahulu.” Pinta Shea kemudian berlalu. Ibu Galldora menuruti permintaan Shea.
Tak lama kemudian Shea kembali ke rumah Ibu Galldora. Namun, kali ini dia tidak sendirian. Shea bersama teman-temannya yang sekiranya berjumlah ribuan.
“Ibu Galldora, mari kita berangkat.” Ucap Shea. Ibu Galldora takjub melihat Shea membawa teman-temannya serta dalam mencari Gelsi. “Aku sengaja mengajak teman-teman agar kita tidak tersesat dalam hutan yang gelap.” Lanjut Shea.
“Baiklah Shea, ayo kita berangkat.” Ucap Ibu Galldora. 
Mereka berangkat mencari Gelsi. Sekawanan kunang-kunang mengawal Ibu burung hantu masuk ke tengah hutan yang gelap. Nyala terang pada tubuh mereka terlihat indah. Mereka jugalah yang menjadi penerang hutan yang gelap itu dengan cahaya mereka.


Pict By Google.com

#30daywritingchallenge
#30dwcjilid7
#30dwc
#day14
#squad2
#part1
#kunangkunang
#burunghantu
#dongeng
#ceritaanak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar