Di sebuah hutan, hiduplah
berbagai hewan. Hewan-hewan itu bersahabat dan saling berbagi. Tidak ada
permusuhan diantara mereka. Tolong-menolong sudah menjadi bagian dalam
kehidupan mereka. Mereka saling mengasihi dalam suka maupun duka.
Seperti malam ini, disaat hewan
lain sudah tertidur, seekor induk burung hantu bernama Galldora terlihat cemas.
Beberapa kali dia terbang dari satu pohon ke pohon yang lain. Ternyata kecemasannya
diperhatikan oleh Shea, seekor kunang-kunang.
“Kau sepertinya sedang cemas Ibu
Galldora? Apa yang mengusik pikiranmu?” tanya Shea.
“Kau benar. Aku sedang menunggu
Gelsi, anakku.” Balas Ibu Galldora. “Dia baru saja bisa terbang. Aku takut dia tersesat
dan tidak bisa kembali.” Lanjut Ibu Galldora.
“Kau jangan cemas, Gelsi pasti
akan kembali Ibu Galldora.” Balas Shea.
“Tapi bagaimana jika dia
tersesat dan tidak kembali Shea?” tanya Ibu Galldora.
“Ibu Galldora, Gelsi bukanlah
burung kecil lagi, jadi kemungkinan tersesat itu kecil. Lagipula apa kau tidak
ingat kawan kita banyak sekali Ibu Galldora. Jadi tenanglah.” Balas Shea.
“Tapi Shea…”
“Kita tunggu sambil berdoa ya
Ibu Galldora. Jika dalam beberapa waktu lagi Gelsi tidak kembali, kita cari
bersama.” Ujar Shea. “Aku akan menemanimu disini Ibu Galldora.” Lanjut Shea. Ternyata
ucapan Shea membuat Ibu Galldora sedikit lega.
Meskipun sudah sedikit terlihat
tenang, raut wajah Ibu Galldora tidak bisa berbohong. Ada ketakutan dan
kecemasan disana. Kecemasan yang wajar bagi seorang Ibu yang menunggu anaknya
kembali.
Malam semakin larut. Kekhawatiran
Ibu Galldora semakin menjadi. Ibu Galldora sudah tidak sabar untuk mencari
anaknya.
“Shea…” panggilnya pada Shea. Shea
seakan mengerti apa yang ingin disampaikan Ibu Galldora kepadanya.
“Ibu Galldora tunggu disini
sebentar ya, jangan kemana-mana dahulu.” Pinta Shea kemudian berlalu. Ibu
Galldora menuruti permintaan Shea.
Tak lama kemudian Shea kembali
ke rumah Ibu Galldora. Namun, kali ini dia tidak sendirian. Shea bersama
teman-temannya yang sekiranya berjumlah ribuan.
“Ibu Galldora, mari kita
berangkat.” Ucap Shea. Ibu Galldora takjub melihat Shea membawa teman-temannya
serta dalam mencari Gelsi. “Aku sengaja mengajak teman-teman agar kita tidak
tersesat dalam hutan yang gelap.” Lanjut Shea.
“Baiklah Shea, ayo kita
berangkat.” Ucap Ibu Galldora.
Mereka
berangkat mencari Gelsi. Sekawanan kunang-kunang mengawal Ibu burung hantu
masuk ke tengah hutan yang gelap. Nyala terang pada tubuh mereka terlihat
indah. Mereka jugalah yang menjadi penerang hutan yang gelap itu dengan cahaya
mereka.
Pict By Google.com
#30daywritingchallenge
#30dwcjilid7
#30dwc
#day14
#squad2
#part1
#kunangkunang
#burunghantu
#dongeng
#ceritaanak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar