pict by pinterest
Sepeda tua itu mengingatkanku padamu. Padamu yang dulu
selalu bilang bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Dalam sebuah perjalanan
kita tidak tahu kapan akan terhenti. Dalam sebuah perjalanan, kita tidak tahu
apa yang akan kita hadapi. Dan dalam sebuah perjalanan, kita harus selalu
menyiapkan diri apapun yang akan terjadi.
Waktu itu, aku belum cukup tahu apa maksudmu. Yang aku tahu,
perjalanan adalah ketika kau mengantarku ke sekolah dengan sepeda tuamu. Yang aku
tahu, perjalanan adalah ketika kau mengajakku berkeliling dengan sepeda tuamu. Dan
yang aku tahu, perjalanan adalah ketika aku berhasil mengendarai sepeda
kecilku, dan kau mengikutiku dari belakang. Menyenangkan.
Aku selalu ingat, setiap sore kau mengajakku bersepeda. Bukan
keliling kompleks karena rumah kita bukan perumahan dengan berbagai macam nama
jalan ataupun blok. Aku dengan sepeda kecilku dan kau dengan sepeda tuamu. Kau mengajakku
bersepeda melewati hamparan sawah. Menikmati senja yang memberi semburat jingga
di langit sore. Melihat kawanan burung kembali ke sarangnya. Kau tersenyum dan
bilang padaku bahwa mereka juga melakukan perjalanan. Dan jika aku beruntung,
kau mengajakku bersepeda ke lapangan hanya untuk melihat pertandingan sepak
bola lokal. Kau bilang, itu adalah salah satu cara kita mensyukuri karunia
Tuhan dan menikmati sebuah perjalanan. Sederhana, tapi menyenangkan.
Ah kakek, kau tau aku merindukanmu? Merindukan setiap kali
kau bercerita sebagai teman pengantar tidurku. Bukan cerita tentang Putri dan
Pangeran, melainkan cerita tentang perjuangan. Dan entah mengapa aku tidak
pernah bosan mendengar ceritamu meskipun diulang-ulang.
Kau tahu, aku juga merindukan nasihat-nasihat yang selalu
kau tuturkan padaku. Kini aku tahu, arti perjalanan yang pernah kau ceritakan. Kau
benar, kita memang tidak tahu kapan perjalanan itu berakhir. Kita juga tidak
pernah tahu apa yang akan terjadi ketika kita melakukan perjalanan. Tapi,
setidaknya kita sudah memikirkan resiko setiap kali kita memutuskan untuk
melakukan perjalanan. Agar nantinya kita siap menghadapi apapun yang terjadi.
Kakek,
mungkin perjalananmu di samping Tuhan juga belum berakhir. Tapi, aku berharap
semoga Tuhan selalu menjagamu. Karena aku tahu Tuhan lebih sayang padamu. :)
#30daywritingchallenge
#30dwc
#30dwcjilid7
#day10
#squad2
#sepeda
#perjalanan
#untukkakek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar