Sabtu, 15 Juli 2017

Perjalanan (Untuk Kakek)

pict by pinterest

Sepeda tua itu mengingatkanku padamu. Padamu yang dulu selalu bilang bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Dalam sebuah perjalanan kita tidak tahu kapan akan terhenti. Dalam sebuah perjalanan, kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi. Dan dalam sebuah perjalanan, kita harus selalu menyiapkan diri apapun yang akan terjadi.

Waktu itu, aku belum cukup tahu apa maksudmu. Yang aku tahu, perjalanan adalah ketika kau mengantarku ke sekolah dengan sepeda tuamu. Yang aku tahu, perjalanan adalah ketika kau mengajakku berkeliling dengan sepeda tuamu. Dan yang aku tahu, perjalanan adalah ketika aku berhasil mengendarai sepeda kecilku, dan kau mengikutiku dari belakang. Menyenangkan.

Aku selalu ingat, setiap sore kau mengajakku bersepeda. Bukan keliling kompleks karena rumah kita bukan perumahan dengan berbagai macam nama jalan ataupun blok. Aku dengan sepeda kecilku dan kau dengan sepeda tuamu. Kau mengajakku bersepeda melewati hamparan sawah. Menikmati senja yang memberi semburat jingga di langit sore. Melihat kawanan burung kembali ke sarangnya. Kau tersenyum dan bilang padaku bahwa mereka juga melakukan perjalanan. Dan jika aku beruntung, kau mengajakku bersepeda ke lapangan hanya untuk melihat pertandingan sepak bola lokal. Kau bilang, itu adalah salah satu cara kita mensyukuri karunia Tuhan dan menikmati sebuah perjalanan. Sederhana, tapi menyenangkan.

Ah kakek, kau tau aku merindukanmu? Merindukan setiap kali kau bercerita sebagai teman pengantar tidurku. Bukan cerita tentang Putri dan Pangeran, melainkan cerita tentang perjuangan. Dan entah mengapa aku tidak pernah bosan mendengar ceritamu meskipun diulang-ulang.

Kau tahu, aku juga merindukan nasihat-nasihat yang selalu kau tuturkan padaku. Kini aku tahu, arti perjalanan yang pernah kau ceritakan. Kau benar, kita memang tidak tahu kapan perjalanan itu berakhir. Kita juga tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ketika kita melakukan perjalanan. Tapi, setidaknya kita sudah memikirkan resiko setiap kali kita memutuskan untuk melakukan perjalanan. Agar nantinya kita siap menghadapi apapun yang terjadi.

Kakek, mungkin perjalananmu di samping Tuhan juga belum berakhir. Tapi, aku berharap semoga Tuhan selalu menjagamu. Karena aku tahu Tuhan lebih sayang padamu. :)
#30daywritingchallenge
#30dwc
#30dwcjilid7
#day10
#squad2
#sepeda
#perjalanan
#untukkakek
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar