Jatuh,
patah kemudian tumbuh. Apa yang kamu dapatkan dari proses itu? Mungkin
pemikiran kita sama, mendapatkan banyak hal. Lebih tepatnya belajar banyak hal
dari prosesnya. Bisa jadi, pemikiran kita berbeda. Hingga kemudian menganggap
tidak mendapatkan apa-apa.
Baiklah,
kali ini aku akan berbagi. Berbagi pendapat tentang jatuh, patah kemudian
tumbuh. Jatuh, patah kemudian tumbuh yang aku tuliskan ini bukan terlihat dari
segi fisik, melainkan dari segi psikis. Kamu boleh setuju, boleh ragu atau
bahkan boleh menentang. Itu sah-sah saja, karena pendapat tak harus sama.
Adalah
jatuh, yang mengajarkan rasa sakitnya terluka. Mengajarkan pedihnya menahan dan
perlahan menjadikan kekuatan untuk terus bertahan. Mungkin sebagian dari kita
bisa menahan rasa sakit saat terjatuh akibat luka yang ditimbulkan. Sebagian lagi
akan mengerang kesakitan. Ada juga yang merasakan sakit tapi memilih membiarkan
luka itu kering hingga akhirnya sembuh. Tinggal kita memilih yang mana.
Jika kamu
bertanya tentang itu padaku, mungkin aku akan memilih semua jawaban itu. Tergantung
jatuh dan parahnya luka yang ditimbukan. Tapi aku tidak akan memilih
terus-terusan merasa kesakitan. Karena setiap luka yang ditimbukan akibat
terjatuh, pasti akan sembuh.
Adalah
patah, yang kerap kali berteman dengan jatuh. Patah bukan berarti karena rapuh.
Hanya saja terlalu kuat, sehingga butuh berkali-kali terjatuh dan terhempas
hingga pada akhirnya patah. Patah bukan berarti menyerah. Bukan berarti pula
harus kalah. Tapi, patah memiliki kekuatan sendiri untuk kemudian berdiri dan
berlari.
Ketika
jatuh kemudian patah, kamu pasti merasakan sakit tak berkesudahan. Akupun
demikian. Ah, manusia memang seperti itu. Kadangkala terlalu berlebihan
menyikapi sesuatu. Tapi, menurutku itu hal yang wajar sebelum pada akhirnya
menyadari bahwa jatuh, patah dan sakit bisa disembuhkan.
Jatuh
dan patah, tidak selamanya menimbulkan luka. Terluka itu pasti, tapi tidak
menutup kemungkinan jatuh dan patah menumbuhkan kekuatan bagi seseorang. Aku setuju
dengan hal itu. Aku pernah jatuh, terluka, patah dan sakit. Tapi aku tidak mau
itu berlarut. Karena jika berlarut, kita tidak bisa menikmati keindahan yang
disuguhkan semesta untuk kita. Percayalah, dari jatuh dan patah, kekuatan akan
tumbuh dan luka juga akan sembuh. Jadi, tak perlu terlalu meratapi kesakitan
yang mungkin kamu anggap tak berkesudahan. Karena semua sudah diatur oleh
pemilik rencana.
11 September 2017
Pict by Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar