Senin, 11 September 2017

Jatuh, Patah, Tumbuh




Jatuh, patah kemudian tumbuh. Apa yang kamu dapatkan dari proses itu? Mungkin pemikiran kita sama, mendapatkan banyak hal. Lebih tepatnya belajar banyak hal dari prosesnya. Bisa jadi, pemikiran kita berbeda. Hingga kemudian menganggap tidak mendapatkan apa-apa.
Baiklah, kali ini aku akan berbagi. Berbagi pendapat tentang jatuh, patah kemudian tumbuh. Jatuh, patah kemudian tumbuh yang aku tuliskan ini bukan terlihat dari segi fisik, melainkan dari segi psikis. Kamu boleh setuju, boleh ragu atau bahkan boleh menentang. Itu sah-sah saja, karena pendapat tak harus sama.
Adalah jatuh, yang mengajarkan rasa sakitnya terluka. Mengajarkan pedihnya menahan dan perlahan menjadikan kekuatan untuk terus bertahan. Mungkin sebagian dari kita bisa menahan rasa sakit saat terjatuh akibat luka yang ditimbulkan. Sebagian lagi akan mengerang kesakitan. Ada juga yang merasakan sakit tapi memilih membiarkan luka itu kering hingga akhirnya sembuh. Tinggal kita memilih yang mana.
Jika kamu bertanya tentang itu padaku, mungkin aku akan memilih semua jawaban itu. Tergantung jatuh dan parahnya luka yang ditimbukan. Tapi aku tidak akan memilih terus-terusan merasa kesakitan. Karena setiap luka yang ditimbukan akibat terjatuh, pasti akan sembuh.
Adalah patah, yang kerap kali berteman dengan jatuh. Patah bukan berarti karena rapuh. Hanya saja terlalu kuat, sehingga butuh berkali-kali terjatuh dan terhempas hingga pada akhirnya patah. Patah bukan berarti menyerah. Bukan berarti pula harus kalah. Tapi, patah memiliki kekuatan sendiri untuk kemudian berdiri dan berlari.
Ketika jatuh kemudian patah, kamu pasti merasakan sakit tak berkesudahan. Akupun demikian. Ah, manusia memang seperti itu. Kadangkala terlalu berlebihan menyikapi sesuatu. Tapi, menurutku itu hal yang wajar sebelum pada akhirnya menyadari bahwa jatuh, patah dan sakit bisa disembuhkan.
Jatuh dan patah, tidak selamanya menimbulkan luka. Terluka itu pasti, tapi tidak menutup kemungkinan jatuh dan patah menumbuhkan kekuatan bagi seseorang. Aku setuju dengan hal itu. Aku pernah jatuh, terluka, patah dan sakit. Tapi aku tidak mau itu berlarut. Karena jika berlarut, kita tidak bisa menikmati keindahan yang disuguhkan semesta untuk kita. Percayalah, dari jatuh dan patah, kekuatan akan tumbuh dan luka juga akan sembuh. Jadi, tak perlu terlalu meratapi kesakitan yang mungkin kamu anggap tak berkesudahan. Karena semua sudah diatur oleh pemilik rencana. 

11 September 2017
Pict by Pinterest

#30dwc #30dwcjilid8 #squad2 #day16 #selfreminder #jatuhpatahtumbuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar