Hari ke sebelas. Sebenarnya
sudah kehabisan ide di kepala. Bingung mau menulis apa hari ini. Bukan ide sih
yang membuat bingung, tapi merangkai aksara menjadi kata dan kalimat yang
bermakna itu yang membuat bingung.
Tapi, saat melihat
mereka, anak-anak remaja yang aku tafsir usianya setara dengan anak SMP,
membuat ide ini muncul. Pada akhirnya tertarik untuk menuliskannya.
Aku melihat mereka di
sebuah kafe. Mereka, sekumpulan anak remaja laki-laki sedang nongkrong di kafe
tersebut. Sekitar enam anak kalau aku tidak salah melihat. Aku sendiri
kebetulan sedang berada disana bersama tiga orang teman untuk membicarakan
program baca tulis dari komunitas kami. Tapi, alih-alih aku mendengarkan, pandanganku
selalu kembali pada mereka di sudut meja lain. Bukan maksud apa-apa, hanya
heran dan miris saja melihat tingkah mereka.
Mereka yang setahuku pada
waktu-waktu setelah isyak seperti tadi, sedang belajar di rumah atau setidaknya
duduk sambil menikmati waktu bersama keluarga. Tapi mereka malah nongkrong
sambil menghisap rokok. Sesekali mereka tertawa keras sambil menunjukkan
sesuatu dari handphone salah satu
diantara mereka. Entah apa yang mereka tonton.
Pemandangan seperti ini
sebenarnya bukan hal asing lagi. Tapi tetap saja bagiku ini asing. Meskipun sudah
sering aku melihatnya. Bahkan bukan hanya sekedar merokok di tempat umum, tapi
lebih dari itu. Pertanyaan yang samapun terlintas dipikiranku. Apa mereka tidak
berpikir bagaimana jika orang tua mereka masing-masing tahu apa yang telah
dilakukan anak-anak mereka? Apa mereka tidak berpikir bahwa orang tua sudah
banting tulang demi menyekolahkan mereka? Apa mereka tidak berpikir bahwa orang
tua rela melakukan apapun demi mereka? Dan masih banyak lagi sederet pertanyaan
seperti itu yang belum aku temukan jawabannya sampai saat ini.
06 September 2017
#30DWC
#30dwcjilid8
#squad2
#day11
#remaja
#pertanyaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar