Ada rasa yang menguar saat
senja mewarnai cakrawala dengan bias jingganya. Rasa yang kini begitu kuat.
Rasa takut kehilangan setelah sebuah ketidaksengajaan terjadi. Maaf ternyata
tak cukup membuatmu percaya dengan keadaan. Pembelaan ego juga sepertinya tak
akan lagi kamu dengar.
Jika kamu mau membuka sedikit
saja hatimu, mungkin kamu akan menemukan sedikit kebenaran di sana. Bukan, aku
tidak bermaksud membela diri. Hanya aku takut kamu tak akan terima alasanku.
Harusnya aku jujur dari awal.
Namun, kebahagian kita membuatku terlena. Apa itu sepenuhnya salahku? Apa aku
salah jika menginginkan kenyamanan di antara kita? Tak lagi seperti kemarin.
Berkali-kali menitikkan air mata, namun tetap mempertahankan senyum di depanmu
agar kamu hanya tau aku baik-baik saja.
Apa aku salah terlalu menjaga
perasanmu, sementara perasaanku sendiri kubiarkan tak terjaga? Sehingga
kesalahan kecil seperti itu sudah membuatmu kecewa padaku. Membuatmu memiliki
alasan untuk meninggalkanku sekali lagi.
Entah ini untuk keberapa
kalinya kamu datang dan pergi menyisakan luka. Namun, dengan segala keyakinan
yang kamu tawarkan padaku, dengan mudahnya aku melupakan luka itu. Apakah ini
juga kesalahan? Jika memang ini kesalahan, hukuman apalagi yang akan kamu
berikan padaku? Kenapa tak lakukan dari dulu jika hanya ingin membuatku sakit
untuk kesekian kalinya?
Boleh aku bertanya? Apa
kesalahan terbesarku padamu hingga membuatmu tak berhenti menyiksaku dengan
perasaan seperti ini? Perasaan yang membuatku kadang seperti di awan bersama bintang,
kadang dihempaskan begitu saja. Seperti inikah yang harus aku terima agar aku
masih tetap menjadi orang yang kau cinta? Entahlah, akan lebih baik jika aku
memasrahkannya pada pemilik semesta.
Ruang Imaji
05 Desember 2017
#30dwcjilid10
#squad3
#day10
#kesalahan
#nulislagi
#nulisasik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar