Kita tak pernah benar-benar pergi. Kita ada, masih
di sini tak akan pernah ke mana-mana. Hanya kita tak saling menyapa.
Kita, berusaha menyelami pikiran masing-masing,
tanpa berusaha mencari tau satu sama lain. Kita masih tetap di sini. Memeluk
kenangan yang sudah berkumpul menjadi satu dalam ruang rindu. Kita hanya saling
berdiam diri dalam mimpi yang tak kunjung mampu diwujudkan.
Kita, aku dan kamu.
Aku hanya berceloteh tentang kita. Tentang aku
yang selalu saja masih merapalkan doa tentangmu. Dan tentang kamu yang
sepertinya memilih menghindariku.
Aku hanya membicarakan tentang kita, tentang aku
dan kamu yang memilih pergi. Namun sejatinya tak ingin bebar-benar pergi.
Kita adalah sepasang luka masa lalu yang sampai
kini keberadaannya masih diakui oleh hati yang pilu. Kita yang hanya memilih
diam namun sejatinya memendam.
Sampai kapan?
Mungkin sampai nanti, setelah luka yang tergores
tertutup kembali. Mungkin sampai nanti, setelah hati yang berhamburan menjadi
utuh kembali. Atau mungkin sampai nanti, setelah kita sama-sama saling
menyadari bahwa memaafkan adalah cara yang paling baik untuk menyembuhkan luka
di hati.
Dan saat ini, aku menyebut kita, adalah sepasang
luka yang sejatinya masih mendamba.
Ruang Imaji
06
Desember 2017Pict by Pinterest
#30dwcjilid10
#squad3
#day11
#tentangkita
#nulislagi
#nulisasik
#desember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar