Terima kasih kamu yang pernah menawarkan kasih
Meyakinkan hati bahwa aku tak
akan salah memilih
Dan, ya harus aku akui aku tak
salah memilihmu
Mempercayakan hatiku padamu
yang dulu selalu ku rindu
Mungkin rindu yang sampai saat
ini aku rasakan masih untukmu
Namun tak sama seperti dulu
Ya, berkali-kali aku meyakinkan
hatiku bahwa rindu untukmu sudah tak sama seperti dulu
Boleh aku sedikit bercerita?
Bukan mendongeng melalui lisan
dan ekspresi yang tertangkap visual
Aku hanya akan bercerita melalui
goresan pena
Bukan untuk menuliskan tentang
keburukanmu atau kebaikanku
Aku hanya akan bercerita
tentang bagaimana caranya berterima kasih padamu
Jika tidak denganmu, mungkin
aku tak akan pernah merasakan bagaimana rasanya dicintai
Aku bahkan mengklaim diriku
bahwa aku orang paling bahagia kala bersamamu
Bagaimana tidak bahagia jika
perhatianmu saja sudah mencairkan hatiku yang aku rasa sudah membeku
Bagaimana tidak bahagia jika
tindakanmu yang membuatku khawatir ternyata sebagai bentuk pengorbananmu untuk
membuatku sekedar tertawa
Aku rasa semua wanita akan
selalu bahagia jika diperlakukan seperti itu
Sekali lagi, aku berterima
kasih padamu
Mungkin jika tidak denganmu,
aku juga tak akan merasakan rindu yang sepertinya sudah menggunung
Rindu yang selalu mendambakan
temu padahal baru saling melambaikan tangan dihiasi senyuman manis yang terukir
dari sudut bibir masing-masing beberapa sekon yang telah berlalu
Kadang konspirasi hati dan rasa
memang seperti itu
Terlalu kuat untuk sekedar
dipatahkan logika
Terkadang membuatku seperti
orang yang sudah hilang akal sehat
Tersenyum-senyum sendiri kala
teringat hal-hal menyenangkan yang telah kita lewati bersama
Dan mungkin, jika tidak
denganmu, aku tak merasakan seperti ini
Rasa takut kehilangan segala
rasa yang pernah kamu sebut itu cinta
Dan benar saja, sekarang aku
merasakannya
Merasakan sakit di dada yang
semakin hari semakin melumpuhkan
Tapi, kamu tenang saja, itu
tidak akan aku biarkan melumpuhkan logikaku sekali lagi
Karena kali ini, logika mampu
mengalahkan konspirasi hati dan rasa
Terima kasih untukmu yang
pernah menjadi orang terkasih
Terima kasih sudah mengajariku
untuk merapikan kembali hati yang sengaja kamu jatuhkan hingga patah dan
menjadi kepingan tak beraturan
Bahkan tanpa kamu dan aku
sadari, kepingan hati yang semula berhamburan, kini menjadi satu kesatuan utuh
yang semakin kuat
Terima kasih sudah mengajariku
untuk tidak mempercayakan hati pada orang asing yang menawarkan ingin yang
hanya akan menjadi angan
Terima kasih untukmu yang
(bukan lagi) terkasih...
Ruang Imaji
16 Desember 2017
#30dwcjilid10
#squad3
#day21
#terimakasih
#prosa
#puisi
#kata
#cakechika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar