Jumat, 15 Desember 2017

Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu…

Aku mungkin bukanlah satu-satunya perempuan yang memiliki rasa untukmu. Menyimpannya rapi dalam ruang yang bernama hati. Namun aku tak pernah alpa menyebut namamu dalam setiap bait doaku.

Aku mungkin bukanlah perempuan satu-satunya yang mencintaimu. Masih ada perempuan yang tak akan rela kamu tinggalkan hanya untuk perempuan lain. Masih ada perempuan yang akan memastikan tak ada perempuan yang akan menyakitimu. Masih ada perempuan yang akan selalu mencecarmu dengan sederet pertanyaan saat kamu dekat dengan perempuan lain. Dan masih ada perempuan yang cintanya tak bisa aku tandingi. Namun, jika kamu mengizinkan, aku akan mendekatinya, menyentuh hatinya agar mempercayakanmu padaku. Bukan untuk merebutmu darinya, tapi untuk menemaninya menjagamu.

Aku mungkin bukanlah perempuan yang akan di sampingmu setiap waktu. Namun, tahukah kamu, inginku sederhana. Aku ingin saat pertama kali kamu membuka mata, akulah seseorang yang kamu tangkap dengan retinamu. Aku ingin menjadi rumah tempatmu pulang, berbagi rasa, berbagi cerita dalam segala keadaan. Dan ketika terang berganti pekat, akulah orang terakhir yang kamu ajak berbincang sebelum kamu terlelap dalam pelukan malam.

Aku mungkin bukanlah perempuan satu-satunya yang menginginkanmu berada satu saf di depanku. Membimbingku dan mengarahkanku menuju JannahNya. Namun, hanya namamu yang ada dalam daftar calon imamku. Bukan dia, bukan mereka. Hanya kamu yang selalu kuperbincangkan dengan pemilik semesta. Jadi, kamu tak perlu ragu berjalan menujuku, karena aku percaya, pemilik semesta akan selalu bersama kita. Semoga semesta turut mengaminkan doaku, agar aku menjadi perempuan beruntung yang berada di sampingmu. Menemanimu dan menyayangimu hingga akhir usia nanti.

Ruang Imaji
15 Desember 2017

Pict by Pinterest

#30dwcjilid10
#squad3
#day20
#prosa
#puisi
#diksisederhana
#cakechika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar