Teruntuk
kamu…
Aku
mungkin bukanlah satu-satunya perempuan yang memiliki rasa untukmu. Menyimpannya
rapi dalam ruang yang bernama hati. Namun aku tak pernah alpa menyebut namamu
dalam setiap bait doaku.
Aku
mungkin bukanlah perempuan satu-satunya yang mencintaimu. Masih ada perempuan
yang tak akan rela kamu tinggalkan hanya untuk perempuan lain. Masih ada
perempuan yang akan memastikan tak ada perempuan yang akan menyakitimu. Masih
ada perempuan yang akan selalu mencecarmu dengan sederet pertanyaan saat kamu
dekat dengan perempuan lain. Dan masih ada perempuan yang cintanya tak bisa aku
tandingi. Namun, jika kamu mengizinkan, aku akan mendekatinya, menyentuh
hatinya agar mempercayakanmu padaku. Bukan untuk merebutmu darinya, tapi untuk
menemaninya menjagamu.
Aku
mungkin bukanlah perempuan yang akan di sampingmu setiap waktu. Namun, tahukah
kamu, inginku sederhana. Aku ingin saat pertama kali kamu membuka mata, akulah
seseorang yang kamu tangkap dengan retinamu. Aku ingin menjadi rumah tempatmu
pulang, berbagi rasa, berbagi cerita dalam segala keadaan. Dan ketika terang
berganti pekat, akulah orang terakhir yang kamu ajak berbincang sebelum kamu terlelap
dalam pelukan malam.
Aku
mungkin bukanlah perempuan satu-satunya yang menginginkanmu berada satu saf di
depanku. Membimbingku dan mengarahkanku menuju JannahNya. Namun, hanya namamu
yang ada dalam daftar calon imamku. Bukan dia, bukan mereka. Hanya kamu yang
selalu kuperbincangkan dengan pemilik semesta. Jadi, kamu tak perlu ragu berjalan
menujuku, karena aku percaya, pemilik semesta akan selalu bersama kita. Semoga
semesta turut mengaminkan doaku, agar aku menjadi perempuan beruntung yang berada
di sampingmu. Menemanimu dan menyayangimu hingga akhir usia nanti.
Ruang
Imaji
15
Desember 2017
Pict by Pinterest
#30dwcjilid10
#squad3
#day20
#prosa
#puisi
#diksisederhana
#cakechika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar